tips presentasi

Melibatkan audiens secara aktif dalam presentasi merupakan kunci untuk menjaga perhatian mereka dan menciptakan pengalaman yang berkesan. Ketika audiens merasa terlibat secara langsung dengan materi yang disampaikan, mereka cenderung lebih fokus, memahami informasi yang terkandung di dalamnya, dan mengingat informasi dengan lebih baik.

Presentasi yang sukses bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang menarik perhatian audiens selama presentasi. Bagaimana agar perhatian audiens tetap tertuju kepada Anda dari awal hingga akhir Anda berdiri di hadapan mereka.

Teknik storytelling adalah salah satu teknik yang efektif digunakan saat presentasi karena dapat membantu menyampaikan informasi dalam bentuk narasi atau cerita. Teknik storytelling dapat membantu presenter untuk membangun koneksi emosional dengan audiens, sehingga dapat mempengaruhi audiens untuk mengubah, menyetujui, atau mengambil tindakan terkait topik yang disajikan.

Dalam presentasi, visualisasi data bisa menjadi sangat penting karena dapat membantu mendukung pesan yang ingin disampaikan kepada audiens.

Di tulisan ini, kita akan membuat presentasi dengan struktur yang lengkap. Struktur presentasi ini mulai dari pembuka, isi, dan penutup menggunakan Prinsip Piramida Minto (Minto Pyramid Principle), kerangka SCQ (Situation – Condition – Question Framework), dan Call to Action.

Berikut ini cara membuat materi presentasi yang menarik dan powerful. Menarik dalam artian mampu menarik perhatian audiens dan powerful dalam artian bisa membuat tujuan presentasi Anda tercapai.

Kapan suatu presentasi dikatakan berhasil? Apa tolak ukurnya?