7 Cara Menutup Presentasi yang Baik dan Mengesankan Beserta Contoh Slidenya

Seperti halnya pembukaan yang harus menarik, cara menutup presentasi harus memberi kesan yang mendalam bagi audiens. Bagian ini adalah kesempatan terakhir untuk membuat presentasi Anda teringat oleh audiens atau memorable. Secara umum, penutup adalah bagian akhir dari presentasi yang dibawakan.

Studi menunjukkan kecenderungan orang-orang untuk mengingat dengan baik informasi yang disampaikan di bagian awal dan akhir. Itulah sebabnya Anda harus merencanakan dengan baik bagaimana Anda membuka dan menutup presentasi.

Template PPT Profesional

Mungkin Anda pernah menutup atau mendapati penutup presentasi seperti ini:

Kita sudah sampai di bagian akhir presentasi, ada yang ingin ditanyakan?

Anda telah menyampaikan presentasi dengan antusias, kemudian mengakhirinya dengan pertanyaan di atas. Harapan Anda audiens akan berlomba-lomba unjuk tangan untuk bertanya. Namun, kebanyakan yang terjadi audiens tidak merespon, mereka diam, dan yang Anda dapatkan hanyalah keheningan.

Hindari menutup presentasi dengan pertanyaan seperti itu. Kalaupun ada sesi tanya-jawab, lakukan sebelum menutup presentasi. Dalam artian jangan jadikan “apakah ada yang ingin ditanyakan” sebagai penutup.

Presentasi yang dengan antusias Anda bawakan bisa hancur berkeping-keping gara-gara keheningan yang tercipta akibat pertanyaan Anda. Harapan membuat kesan baik yang mendalam, akhirnya bisa tak tercapai. Bukan hanya bagi audiens, tapi juga buat Anda sebagai presenter. Anda bisa berakhir dengan bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang salah dengan presentasi saya? Kenapa audiens tidak ada pertanyaan?, dll”

Penutup presentasi yang baik dan mengesankan bertujuan untuk :

  • Mengingatkan audiens

Ini adalah kesempatan terakhir untuk mengingatkan audiens poin penting dari presentasi Anda. Anda bisa mengulangi bagian penting dari isi presentasi dengan cara yang berbeda untuk membuatnya senantiasa diingat oleh audiens.

  • Mengajak audiens untuk segera bertindak

Untuk presentasi persuasif, semisal presentasi tentang suatu produk, tujuan utamanya adalah meyakinkan audiens untuk bertindak baik itu membeli atau lainnya. Istilah kerennya adalah “call to action”. Jika presentasi Anda tentang suatu produk, maka call to action-nya adalah mengajak membeli produk tersebut.

Cara Menutup Presentasi yang Baik dan Mengesankan

Berikut ini beberapa contoh cara menutup presentasi yang baik dan mengesankan :

1. Buat ringkasan poin penting yang telah disampaikan

Selama presentasi, Anda telah menyampaikan poin-poin penting kepada audiens terkait topik yang Anda bawakan. Tidak menutup kemungkinan di akhir presentasi audiens lupa sebagian dari poin-poin tersebut.

Anda bisa mengingatkan audiens poin-poin penting tersebut di bagian penutup presentasi Anda. Buatlah ringkasan dari bagian penting tersebut dan sampaikan kembali ke audiens.

Contoh kalimat penutup presentasi menggunakan ringkasan…

Kita telah sampai di bagian akhir presentasi. Sepanjang presentasi saya telah membahas pentingnya sikap positif dan bagaimana membangun dan mempertahankan sikap positif tersebut. Jadi, ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Inilah 3 cara untuk dapat membangun dan mempertahankan sikap positif. Satu, pisahkan fakta dan opini… dst.

Contoh slide:

2. Ingatkan mengapa hal itu penting bagi Audiens

Salah satu tujuan yang biasanya ingin dicapai saat presentasi adalah mengajak audiens melakukan sesuatu setelah presentasi. Misalnya, ingin mengajak karyawan di kantor Anda untuk menerapkan konsep 5 R.

Ketika presentasi Anda sudah menyampaikan mengapa konsep 5 R ini penting diterapkan, kemudian dilanjutkan dengan bagaimana cara menerapkannya di lingkungan kerja.

Di bagian penutup presentasi, Anda bisa kembali mengingatkan ke audiens mengapa konsep 5 R ini penting diterapkan bagi mereka.

Contoh kalimat penutup…

Sebelum mengakhiri presentasi, saya ingin kembali mengingatkan pentingnya menerapkan konsep 5 R di lingkungan kerja Anda. Dengan menerapkan konsep 5R diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan nyaman sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktivitas kerja yang tinggi.

Contoh slide:

3. Tantang audiens untuk melakukan sesuatu

Cara ini termasuk sebagai call to action. Salah satu kalimat tantangan yang terkenal adalah apa yang diucapkan oleh John F. Kennedy…

Jangan tanya apa yang bisa negara lakukan untukmu, tapi bertanyalah apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu.

Anda pun bisa menutup presentasi dengan mengajukan tantangan kepada audiens untuk melakukan sesuatu berhubungan dengan topik yang Anda sampaikan. Misalnya, Anda presentasi tentang berhenti merokok, Anda bisa menantang audiens untuk membuang rokok mereka di tempat sampah yang telah disediakan di pintu keluar.

Contoh kalimat penutup:

Sepanjang presentasi saya telah memaparkan dampak negatif merokok bagi Anda dan orang-orang yang Anda cintai. Saatnya Anda membuktikan bahwa Anda peduli, bukan saja kepada diri Anda pribadi tapi juga kepada mereka yang Anda cintai. Di pintu keluar sudah disediakan tempat sampah. Jika memang Anda peduli, saya tantang untuk membuang rokok yang ada di kantong Anda saat ini juga.

Anda tidak perlu slide untuk ini. Cukup sediakan tempat sampah di pintu keluar.

4. Berikan penawaran menarik

Cara ini juga bisa dikategorikan sebagai call to action. Misalnya Anda melakukan presentasi produk atau jasa, maka di akhir presentasi Anda bisa mengajak audiens untuk membeli produk atau jasa Anda dengan penawaran tertentu. Penawaran yang diberikan haruslah semenarik mungkin agar terjadi transaksi di akhir presentasi.

Contoh kata-kata penutup presentasi…

Selama presentasi, saya telah menunjukkan fitur-fitur yang dimiliki oleh software kami yang dapat memudahkan pekerjaan Anda. Anda bisa mencoba secara langsung semua fitur tersebut secara gratis selama sebulan, jika Anda mendaftar untuk free trial setelah presentasi ini berakhir. Form pendaftarannya akan dibagikan kawan saya sekarang.

Ini juga tidak perlu slide. Cukup sediakan form yang perlu diisi.

5. Menjawab pertanyaan saat pembukaan

Jika Anda membuka presentasi Anda dengan suatu pertanyaan, maka tutuplah presentasi Anda dengan menjawab pertanyaan tersebut. Jangan sampai Anda membuat audiens bingung setelah presentasi karena pertanyaan di awal presentasi tidak terjawab dengan gamblang.

Misalnya, di tulisan sebelumnya tentang pembukaan presentasi, salah satu contohnya adalah pertanyaan:

“Mana yang akan lebih Anda sesali, merokok atau tidak merokok?”

Selama presentasi Anda tentu sudah menguraikan secara panjang lebar jawaban dari pertanyaan tersebut di atas dengan menguraikan dampak negatif dari rokok.

Contoh kalimat penutup…

Nah, setelah mendengarkan dan melihat dampak negatif dari rokok terhadap diri sendiri dan keluarga. Saya ingin mengulang kembali pertanyaan saya di awal, dst.

Anda bisa menampilkan kembali slide yang ditampulkan saat pembukaan.

6. Gunakan quote yang powerful

Anda bisa juga menutup presentasi Anda dengan sebuah quote. Pastikan quote tersebut sesuai dengan topik presentasi yang Anda bawakan.

Misalnya, Anda presentasi di hadapan teman-teman kantor mengenai target-target yang harus dicapai di tahun mendatang. Anda bisa menggunakan quote dari orang-orang terkenal untuk melecut semangat mereka mengejar target tersebut.

Seperti quote dari Thomas Jefferson berikut ini…

Sekarang, Anda sudah tahu target yang harus kita capai dan mengerti cara untuk mencapainya. Saatnya beraksi untuk mewujudkan segala target kita! Karena siapa Anda dan sebaik apa Anda, ditentukan oleh tindakan yang Anda ambil untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Contoh slide:

7. Sampaikan cerita yang menginspirasi

Anda juga bisa menggunakan cerita untuk memicu audiens untuk bertindak atau melakukan apa yang Anda sampaikan dalam presentasi. Pilihlah cerita yang menginspirasi dan bisa Anda kaitkan dengan topik presentasi.

Salah satu contoh cerita yang sering saya gunakan adalah cerita tentang Columbus.

Dalam suatu acara makan malam merayakan penemuan Columbus terhadap benua Amerika, ada seorang tamu yang berkata, “Apa sih hebatnya Columbus? Kalau hanya begitu saja, kita-kita juga bisa.”

Mendengar itu Columbus tidak marah. Ia justru mengambil sebutir telur rebus dan menantang para tamu termasuk yang bekata tadi untuk membuat telur tersebut berdiri tegak tanpa bantuan apa-apa.

Banyak tamu yang mencoba, tapi tak satupun yang berhasil membuat telur itu berdiri tegak. Columbus kemudian mengambil telur itu, menekannya dengan keras ke meja hingga bagian bawahnya retak-retak, dan berdirilah telur tersebut.

Melihat itu, sang tamu kemudian berkata lagi, “Kalau begitu sih semua juga bisa.” Mendengar itu Columbus lantas menjawab, “Terus kenapa tidak Anda lakukan?”

Semua yang Anda pikir bisa, tidak akan menunjukkan hasil tanpa Anda melakukan sesuatu.

Selama presentasi, saya telah menyampaikan kepada Anda bagaimana cara membuat CV dan surat lamaran kerja yang menarik. Semua itu tidak akan berguna jika Anda tidak mengambil tindakan atau mempraktekkan apa yang telah saya sampaikan.

Apa yang Anda pikir bisa takkan membawa hasil tanpa Anda melakukannya.

Demikianlah beberapa cara menutup presentasi beserta contoh kalimat dan slide yang bisa digunakan. Setelah menutup, jangan buru-buru untuk meninggalkan audiens, tunggu hingga tepuk tangan berhenti dan tetaplah tersenyum.

Mudah-mudah bermanfaat buat Anda dan selamat mencoba. Ingat, Apa yang Anda pikir bisa takkan membawa hasil tanpa Anda melakukannya.

Sumber gambar:

Photo by Dayvison de Oliveira Silva, Andrea Piacquadio, Gustavo Galeano Maz, Pixabay

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *